News Pelaihari – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pelaihari terus berinovasi dalam menyosialisasikan program pembinaan bagi warga binaan. Pada Jumat (22/8/2025), Rutan Pelaihari memanfaatkan media lokal dengan menggelar talkshow di Radio Tuntung Pandang FM.

Kegiatan ini menghadirkan Kepala Rutan Pelaihari, pejabat struktural, serta perwakilan staf pembinaan. Talkshow tersebut bertujuan memperluas informasi mengenai program pembinaan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya dukungan bagi proses reintegrasi sosial narapidana.
Baca Juga : Deradikalisasi Humanis, Lapas Cipinang Tanamkan Harapan Baru bagi Napiter
Program Pembinaan Jadi Sorotan
Dalam talkshow, Kepala Rutan Pelaihari menjelaskan bahwa pembinaan di rutan tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan, mental, dan spiritual warga binaan.
“Warga binaan memiliki hak untuk mendapat pembinaan agar siap kembali ke masyarakat. Program kami meliputi pelatihan kerja, pendidikan, serta pembinaan keagamaan. Semua ini demi mencetak sumber daya manusia yang lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, disampaikan pula bahwa Rutan Pelaihari telah bekerja sama dengan beberapa pihak, seperti dinas tenaga kerja, lembaga keagamaan, dan UMKM lokal untuk memperluas peluang pelatihan kerja.
Edukasi Publik Melalui Media
Pemanfaatan talkshow radio dinilai sangat efektif karena mampu menjangkau masyarakat luas, terutama yang berada di wilayah Pelaihari dan sekitarnya. Dengan penyampaian yang interaktif, masyarakat dapat bertanya langsung mengenai program pembinaan dan upaya reintegrasi sosial.
Kepala Rutan menambahkan, dukungan masyarakat sangat penting. “Kami berharap masyarakat dapat menerima kembali warga binaan yang telah selesai menjalani masa pidana. Dengan begitu, mereka bisa berkontribusi positif dan tidak mengulangi kesalahan,” katanya.
Respons Positif Pendengar
Talkshow di Radio Tuntung Pandang mendapat respons positif dari pendengar. Beberapa masyarakat yang ikut berinteraksi mengaku terbantu dengan adanya informasi tersebut. Mereka menilai, keterbukaan informasi dari Rutan Pelaihari bisa mengurangi stigma negatif terhadap mantan narapidana.
Pihak radio sendiri mengapresiasi kerja sama ini. Menurut penyiar Tuntung Pandang FM, sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan media menjadi langkah penting dalam menciptakan komunikasi dua arah dengan masyarakat.
Mendukung Reintegrasi Sosial
Rutan Pelaihari menegaskan bahwa tujuan akhir dari pembinaan adalah reintegrasi sosial. Artinya, setelah bebas, warga binaan diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan, mandiri secara ekonomi, dan berperan sebagai anggota masyarakat yang baik.
Untuk mendukung hal ini, Rutan terus mengembangkan program pelatihan seperti kerajinan tangan, pertanian, hingga usaha kuliner. Hasil karya warga binaan bahkan dipamerkan pada beberapa kegiatan lokal di Tanah Laut.
Penutup
Sosialisasi lewat talkshow radio menjadi bukti nyata komitmen Rutan Pelaihari dalam membangun komunikasi publik yang terbuka. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan program pembinaan berjalan lebih efektif dan tujuan pemasyarakatan tercapai.
Kegiatan ini sekaligus memperkuat sinergi antara lembaga pemasyarakatan, pemerintah daerah, dan media lokal dalam mendukung misi besar pemasyarakatan: membina, bukan hanya menghukum.