, ,

Waspada Peredaran Uang Palsu! Pedagang Kue di Pelaihari Jadi Korban

by -485 Views
cek disini

News Pelaihari – Seorang pedagang kue di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, menjadi korban peredaran uang palsu pecahan Rp100 ribu. Peristiwa yang terjadi pada Selasa (12/8/2025) ini membuat pedagang mengalami kerugian dan mengundang perhatian warga serta aparat kepolisian.

Penuturan Pedagang Kue di Pelaihari Tanahlaut Korban Uang Palsu, Begini  Kronologinya - Banjarmasinpost.co.id
Waspada Peredaran Uang Palsu! Pedagang Kue di Pelaihari Jadi Korban

Korban, yang diketahui bernama Siti Rahma (42), mengaku kejadian bermula saat seorang pembeli datang pada pagi hari dan membeli beberapa potong kue dengan total harga Rp20 ribu. Pembeli tersebut membayar menggunakan selembar uang Rp100 ribu. Tanpa curiga, Siti memberikan kembalian sebesar Rp80 ribu.

BacaJuga : 228 Ribu Nama Dicoret karena Judol, Dinsos Banjarmasin Cek Penerima Bansos

“Awalnya saya tidak merasa ada yang aneh, tapi setelah pembeli pergi, saya lihat uangnya agak berbeda. Kertasnya lebih tebal dan warnanya pucat,” ujar Siti saat ditemui di lapaknya. Setelah memeriksa lebih teliti, ia baru sadar bahwa uang tersebut adalah uang palsu.

Pedagang Kue di Pelaihari Rugi Akibat Uang Palsu, Pelaku Masih Dicari Polisi

Peristiwa ini segera dilaporkan ke Polres Tanah Laut. Kasat Reskrim Polres Tanah Laut, AKP Dwi Santoso, membenarkan laporan tersebut dan mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan. “Kami sudah mengamankan barang bukti dan sedang menelusuri ciri-ciri pelaku berdasarkan keterangan korban serta rekaman CCTV di sekitar lokasi,” jelasnya.

Kasihan! Pedagang Kue di Kota Pelaihari Jadi Korban Uang Palsu Rp100 Ribu

Kasus ini menambah daftar panjang peredaran uang palsu yang kerap menyasar pedagang kecil. Pelaku biasanya memanfaatkan momen pagi atau keramaian pasar untuk melancarkan aksinya, karena pedagang cenderung sibuk dan kurang sempat memeriksa uang secara detail.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, untuk selalu memeriksa uang yang diterima menggunakan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang). Jika ditemukan uang yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang dan jangan digunakan untuk transaksi.

Siti mengaku cukup terpukul dengan kejadian ini. Meski kerugiannya tidak besar secara nominal, namun ia merasa khawatir hal serupa akan terulang. “Saya berharap pelaku cepat tertangkap, supaya tidak ada korban lain,” ucapnya.

Masyarakat Pelaihari kini diingatkan untuk lebih waspada, terutama di tengah meningkatnya aktivitas jual beli menjelang perayaan hari-hari besar. Peredaran uang palsu tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga bisa mengganggu rasa aman warga.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.