News Pelaihari — Dalam upaya menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman dan bebas dari gangguan, Rutan Kelas IIB Pelaihari menggelar razia hunian dan tes urine bersama tim Satops Patnal Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan pada Selasa malam, 22 Juli 2025.

Baca Juga : Produksi Telur Asin, Rutan Pelaihari Latih Kemandirian Warga Binaan PerempuanRutan Kelas IIB Pelaihari melakukan razia intensif dan tes urine sebagai langkah konkret menjaga keamanan serta ketertiban di lingkungan pemasyarakatan. Kegiatan menyasar blok hunian A, B, dan C, dengan penggeledahan badan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan pemeriksaan menyeluruh pada kamar serta area sekitar. Petugas berhasil mengamankan sejumlah barang yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan, dan seluruh temuan tersebut akan ditindaklanjuti sesuai prosedur.
Komitmen Rutan Pelaihari Wujudkan Pemasyarakatan Aman dan Bebas GangguanTes urine acak dilakukan terhadap empat narapidana sebagai bentuk deteksi dini penyalahgunaan narkotika, dan hasilnya seluruhnya negatif. Hal ini menunjukkan keberhasilan pola pembinaan dan sistem pengawasan yang telah berjalan. Kepala Rutan Pelaihari. Eri Triyanto, memberikan apresiasi terhadap sinergi yang terjalin dengan jajaran Kanwil Kemenkumham Kalsel, sembari menekankan pentingnya menjaga integritas dan konsistensi dalam pelaksanaan tugas demi menciptakan pemasyarakatan yang aman dan profesional.Integrasi lewat Razia
Pemasyarakatan Bersih dan Tertib: Laksanakan Razia Terpadu
Dalam kegiatan razia dan tes urine yang digelar oleh Rutan Pelaihari bersama Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan. Momen ini tak hanya berfokus pada pengawasan dan penindakan. Tetapi juga menjadi ruang dialog antara petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Pendekatan ini menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak dasar narapidana.
Termasuk akses terhadap layanan kesehatan, air bersih, serta kondisi hunian yang layak.Isnawan. Kepala Bidang Perawatan, Pengamanan, dan Kepatuhan Internal Kanwil Ditjenpas Kalsel. Menegaskan bahwa menjaga ketertiban bukan hanya soal disiplin, tetapi juga soal kemanusiaan. Ia menekankan pentingnya sinergi dan komunikasi dua arah demi membangun rasa saling percaya antara WBP dan petugas. Upaya ini menjadi bukti bahwa pemasyarakatan dapat dijalankan secara profesional sekaligus manusiawi, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi.
Langkah ini mempertegas komitmen Rutan Pelaihari dalam mewujudkan pemasyarakatan yang bersih, tertib, dan manusiawi.
Kalau kamu mau versi infografis atau gaya editorial, aku bisa bantu ubah tampilannya juga!